DEA GUSTRIARIN M
11115621
APAKAH MANUSIA BISA MEMBUAT MESIN MENJADI LEBIH CERDAS?
DAN APAKAH MESIN DAPAT LEBIH CERDAS DARI MANUSIA?
Mesin mungkin dapat menjadi lebih cerdas dengan adanya alat pendukung dan software yang mampu memfasilitasi mesin tersebut agar bisa berjalan dengan baik. Contoh mesin yang dapat menjadi cerdas itu adalah smarthome jadi, untuk mematikan lampu dikendalikan oleh sinyal dari otak dan dipengaruhi oleh pergerakan mata manusia. Ketika pergerakan matanya menutup maka lampu akan mati sedangkan jika pergerakannya membuka mata maka lampu akan hidup. Dalam membangun smarthome ini digunkannya alat Electroencephalography (EEG) yaitu system yang dapat mendeteksi sinyal dari aktivitas otak biasanya digunakan oleh penderita disabilitas dan lansia. Jika software pada alat ini yaitu phyton dan arduino sudah terhubung dengan headset mindwave maka nanti akan terlihat aktivitas dari otaknya dan mengeluarkan output mengenai attention, meditation serta 8 jenis sinyal otak lainnya. Jika semuanya terhubung dengan baik dan benar selanjutnya dilakukan pengambilan data untuk mendapatkan sinyal otak yang membedakan 2 keadaan menggunakan sinyal meditasi dan sinyal mediasi pada pergerakan mata sehingga menghasilkan output. Dari jurnal ini membuktikan bahwa mesin dapat menjadi lebih cerdas yang awalnya masih membutuhkan aliran listrik sekarang hanya butuh sinyal dari otak untuk menyalakan dan menghidupkan lampu pada smarthome.
Tapi, mesin tidak dapat lebih cerdas dari
manusia. Karena berdasarkan jurnal yang saya baca smarthome tersebut juga dapat
mengalami delay dalam pembacaan sinyal otak dimana itu dipengeruhi pada nilai
meditasi yang digunakan. Selain itu, delay juga dapat terjadi jika konsentrasi
orang menurun dan kondisi pikiran saat menggunakan headset mindwave tidak fokus
sehingga tidak dapat mematikan dan mengihidupkan lampu. Dalam penggunaan alat
ini juga membuat kondisi manusia menjadi lemah. Jadi, mesin cerdas smarthome
masih dikendalikan oleh manusia serta alatnya yaitu software maupun hardware
yang memiliki keterbatasannya masing-masing. Untuk mengendalikan alat ini kita
masih tergantung pada fokus pikiran manusia dan nalar yang dikembangkan terus
sehingga dapat menghasilkan output yang diinginkan. Jurnal ini membuktikan
bahwa mesin cerdas ini merupakan sebuah wadah dari pemikiran manusia dimana
untuk mendapatkan suatu output pada mesin ini aktivitasnya masih tergantung oleh
fokus pikiran dari manusia yang memakai alat tersebut. Maka manusia masih lebih
cerdas dari mesin karena mesin hanya memiliki nalar yang dikembangkan secara
berkala oleh manusia.
Referensi :
Mengacu pada jurnal mengenai "RANCANG BANGUN SMARTHOME MENGGUNAKAN HEADSET MINDWAVE PENDETEKSI SINYAL OTAK SECARA REAL TIME BERBASIS PYTHON DAN MIKROKONTROLER ARDUINO "
journal.uinsgd.ac.id/index.php/ahjop/article/download/904/732
journal.uinsgd.ac.id/index.php/ahjop/article/download/904/732
Tidak ada komentar:
Posting Komentar