MENGANALISIS DAN PENERAPAN MODEL TOTAL QUALITY
MANAGEMENT YANG TEPAT TERHADAP WEBSITE INSTANTSI PEMERINTAH DI BIDANG PENDIDIKAN
DEA GUSTRIARIN MARYADI
dea-gustriarinm.blogspot.com
JURUSAN SISTEM
INFORMASI, FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI, UNIVERSITAS
GUNADARMA
Jalan Margonda
Raya No.100 Pondok Cina, Depok 16424
ABSTRAK
Pada era
globalisasi yang teknologinya semakin maju, semua aktivitas dan informasi dapat
diakses dengan mudah.Website dapat menjadi penopang yang bagus dalam mencari
informasi karena dalam satu website mempunyai topik ulasan yang sama. Ada 3
desain interface website pendidikan instansi pemerintahan yang dianalisis dan
dibandingkan antara 3 website tersebut dengan melihat total kunjungan,
rata-rata durasi kunjungan, rata-rata jumlah halaman yang dilihat oleh
pengunjung untuk sekali visit serta presentasi pengunjung yang paling besar
diantara 3 website pendidikan tersebut.Informasi yang didapat dari website itu
tentu saja harus berkualitas, dan pelayanan yang di dapat pada website tersebut
juga harus memadai untuk para pengunjung yang datang ke dalam website tersebut.
Pada suatu website dibutuhkan sistem untuk mengendalikan mutu yang sesuai
dengan permasalahan yang ada pada website tersebut, yaitu dengan Total Quality
Management(TQM). Pada TQM terdapat beberapa model yg berbeda. Untuk mengetahui
perbandingan antara ketiga website tersebut dan menentukan penerapan model TQM
yang tepat pada website pendidikan instantsi pemerintahan dapat dilakukan
dengan penelitian yang melibatkan tindakan pengumpulan data melalui analisis
website tersebut. Dengan menganalisis serta membandingkan website tersebut
didapat bahwa website yang paling banyak di kunjungi adalah website kemdikbud
serta penerapan model TQM yang tepat pada website pendidikan instantsi
pemerintahan adalah ISO 9000 karena menerapkan prinsip manajemen di dalamnya.
Kata
Kunci: TQM(Total Quality Management), website, analisis, pendidikan.
PENDAHULUAN
Media komunikasi dan peralatan elektronik terus berkembang
untuk memenuhi tuntutan lingkungan yang terus mengacu pada pertumbuhan
teknologi. Website merupakan salah satu fasilitas komunikasi dan alat
informasi yang telah begitu populer diberbagai kalangan di masyarakat, dibangun
dengan berbagai fungsi dan berbagai kebutuhan sesuai dengan kepentingan atau
keinginan yang membuatnya.
Hal ini lah yang
membuat seluruh banyak instansi-intansi serta lembaga-lembaga pemerintahan di
Indonesia memanfaatkan website karena website memiliki peranan yang sangat
penting, yaitu tujuan utama dalam pembuatan website adalah menyebarkan
informasi, oleh karena itu sebuah website harus dapat diakses oleh pengguna.
Suatu perusahaan juga membutuhkan suatu sistem yang
digunakan untuk mengendalikan mutu pada permasalahan yang sesuai dengan
perusahaan yaitu dengan Total Quality Management. Lalu, yang dimaksud dengan
Total Quality Management(TQM) merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan
usaha yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan
terus menerus atas produk, jasa, tenaga kerja, proses dan lingkungan.
Total quality management juga dapat diartikan sebagai
perpaduan semua fungsi dari perusahaan ke dalam falsafah holistik yang dibangun
berdasarkan konsep kualitas, teamwork, produktivitas, dan pengertian serta
kepuasan pelanggan.
Dengan menganalisis website dapat kita ketahui bahwa setiap
website memiliki total pengunjung, rata-rata durasi kunjungan, rata-rata jumlah
halaman yang dilihat serta prenstasi pengunjung yang mengakses website tersebut
yang berbeda-beda setiap websitenya dan dengan TQM(Total Quality Management)
dapat mengetahui bahwa dengan menerapkan TQM dapat meningkatkan kualitas dan
memperbaiki mutu perusahaan tersebut menyesuaikan dengan indikator yang ada
pada TQM.
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam menganalisis
3 website pendidikan instantsi pemerintah serta penerapan model TQM yang tepat
dalam ketiga website tersebut dapat menggunakan metode studi kasus, yaitu
menganalisis website tersebut dengan mengumpulkan data yang dihasilkan yaitu
berupa total banyaknya pengunjung yang masuk ke dalam website tersebut, rata-rata durasi kunjungan yang dilakukan ketika
visit ke dalam website tersebut, rata-rata jumlah halaman yang dilihat oleh pengunjung untuk
sekali visit serta presentasi pengunjung yang paling besar.
Untuk
mengetahui hasil tersebut saya telah menganalisis data bersama kelompok saya
menggunakan tool SimiliarWeb yang hasilnya disajikan dalam bentuk grafik
mengenai total pengunjung yang visit ke dalam website tersebut serta ada hasil
data yang berbentuk tabel dimana memuat total banyakya pengunjung, rata-rata
durasi kunjungan, rata-rata halaman yang dilihat dan presentasi pengunjung yang
paling besar. Jika ketiga website tersebut telah dianalisis dari hasilnya kita
mendapatkan kesimpulan mana website yang populer dan yang sering dikunjungi
oleh netizen dengan melihat hasil grafik yang telah dicoba ke dalam Similiar
Web.
Sedangkan untuk melihat penerapan model TQM apa
yang cocok pada ketiga website pendidikan instantsi pemerintahan tersebut
dilakukan dengan melihat dari berbagai aspek seperti pengertian model-model
TQM, tujuan dari model-model TQM tersebut serta melihat dari metode penerapan
pada setiap model-model TQM yang ada.Lalu, melihat kesamaan aspek yang ada dari
model-model TQM dengan website yang dianalisis jika sama dengan aspek yang ada
maka model tersebut tepat diterapkan ke website yang dianalisis.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dengan menggunakan SimiliarWeb saya
menganalisis ketiga website pendidikan instantsi pemerintah, yaitu website http://dikti.go.id/, http://disdik.jakarta.go.id, dan http://kemdikbud.go.id/ . Dengan menganalisis ketiga web tersebut kita dapat mengetahui berbagai
informasi mengenai total pengunjung yang visit ke dalam setiap websitenya. Lalu
menganalisis pengertian dan metode yang diterapkan untuk menentukan model TQM
yang cocok pada website tersebut.
- http://dikti.go.id/
Traffic and Engagement
Dari hasil Website Audience dapat
dilihat visit over time atau kunjungan yang dilakukan dari waktu ke waktu.
Dapat dilihat dari grafik yang ada diatas website dikti tergolong fluktuatif
yaitu adanya penurunan dan kenaikan jumlah visitor pada website tersebut.Sumbu y
menandakan banyaknya pengunjung sedangkan sumbu x menandakan tanggal. Dilihat
dari grafik yang ada bahwa pada tanggal 26 April 2017 terjadi kenaikan yang
signifikan sebesar 65,046 pengunjung setelah penurunan pengunjung pada tanggal 23
April 2017 sebanyak 20,127 pengunjung. Lalu, dapat kita lihat pada tanggal
terakhir yaitu tanggal 4 Mei 2017 terjad penurunan pengunjung ke website
tersebut sebesar 46,191 pengunjung setelah terjadi kenaikan pada tanggal 30 Mei
2017 sebanyak 60,145 pengunjung.
Pada salah satu hasil dari
website audience yaitu total visit atau jumlah pengunjung sebanyak 1.115M pada
website http://dikti.go.id/. Lalu, adahasil yang mendata jumlah orang yang membagikan informasi yang bersangkutandengan website dikti.go.id yaitu perbandingan pada komputer sebanyak 58.33% dan pada handphone sebanyak 41.67%. Dan, yang terakhir ada data yang menunjukanrata-rata durasi pengunjung yaitu selama 5-6 menit, halaman yang dikunjungi pada website sebanyak 6.39 serta presentasi pengunjung yang visit sebanyak 36.69%.
Geography
Dari hasil wilayah pengunjung
yang mengakses website dikti.go.id dapat dilihat yaitu pengunjung terbanyak
berasal dari Indonesia dengan presentasi 94.26% lalu diikuti oleh Afghanistan
sebanyak 0.55%, Japan sebanyak 0.54%, Pakistan sebanyak 0.51% dan terakhir
ditempati oleh Yemen sebanyak 0.41%.
Audience Interest
Pada hasil dari data diatas
mengenai ketertarikan pengunjung pada webiste dikti.go.id ada dari berbagai
macam aspek terbanyak hasilnya dari lain-lain yaitu 79.54% dan kedua dari news
dan media yaitu sebanyak 6.78%.
Marketing Mix
Dari saluran peninjauan yang
terjadi pada website dikti.go.id sebanyak 650,652 dan dapat dilihat bahwa
organic search memiliki prenstasi yang tinggi yaitu sebanyak 54.56%. Dari
saluran peninjau ini kita dapat mengetahui bahwa website dikti.go.id lebih
banyak dilihat lewat media apa agar terhubung ke website dikti.go.id.
Social dan Reffering Social Pages
Disini menunjukan bahwa
pengunjung yang visit ke website dikti.go.id melalui referensi dari social
sebanyak 15.000 pengunjung.
Pada hasil analisis ini yang paling
banyak yang mereferensikan website dikti.go.id di social network berada pada
facebook yaitu sebanyak 66.52% dan terkecil berada pada instagram yaitu 0.99%
dan lain-lain yaitu 0.45%.
Traffic and Engagement
Dari hasil grafik diatas bisa
dilihat bahwa website disdik.jakarta.go.id memiliki hasil yang fluktuatif
artinya grafik pengunjung yang visit ada kenaikan dan ada penurunan. Kenaikan
pengunjung pada website ini yang paling tinggi terjadi pada tanggal 1 Mei 2017
yaitu sebanyak 5.882 pengunjung sedangkan penurunan terbanyak terjadi pada
tanggal 15 April 2017 dan tanggal 30 April 2017 yaitu sebanyak kurang dari
5.000 pengunjung. Lalu, pada tanggal 4 May 2017 pengunjung ke website juga
tercatat sebanyak dibawah 5.000 pengunjung.
Pada hasil data diatas dapat
dilihat bahwa total pengunjung yang visit ke website disdik.jakarta.go.id
sebanyak 65,557 pengunjung sedangkan jumlah informasi dari disdik.jakarta.go.id
yang dishare netizen paling banyak dilakukan lewat handphone yaitu 51.89%
sedangkan pada komputer sebanyak 48.11%. Lalu, pada hasil data diatas juga menyebutkan
bahwa rata-rata waktu visit pengunjung selama 2.46 menit, halaman yang
dikunjungi sebanyak 1.99 dan prensentasi pengunjung yang visit sebanyak 57.91%.
Geography
Dari hasil wilayah pengunjung
yang banyak visit ke website disdik.jakarta.go.id paling banyak terjadi di
Indonesia yaitu sebanyak 99.62% lalu diikuti oleh Singapore sebanyak 0.32% dan
terakhir United Kingdom yaitu sebanyak 0.05%.
Audience Interest
Di audience interest ini berarti
menandakan ketertarikan pengunjung pada website disdik.jakarta.go.id yaitu paling
banyak untuk kepentingan lain-lain yaitu 87.63% lalu di presentasi kedua
pengunjung tertarik pada karir dan edukasi yaitu sebanyak 4.61% dan terendah
diduduki oleh news dan media yaitu sebanyak 0.02%.
Marketing Mix
Pada hasil analisis diatas
didapatkan bahwa saluran peninjau sebanyak 32,500 dan yang paling banyak
terdapat pada organic research yaitu sebanyak 55.82% lalu terendah diduduki
oleh social yaitu sebanyak 7.21%. Dari channel overview ini kita dapat
mengetahui dari media apa pengunjung terhubung ke website disdik.jakarta.go.id.
Social dan Reffering Social Pages
Pada hasil diatas menunjukan
bahwa total pengunjung yang visit ke website disdik.jakarta.go.id lewat referensi
social sebanyak kurang dari 5,000 pengunjung.
Dari hasil analisis diatas dapat
diketahui bahwa social network yang mereferensikan website disdik.jakarta.go.id
terbanyak ada di Facebook yaitu 75.89% sedangkan yang paling kecil ada di
youtube sebanyak 0.89% dan lain-lain yaitu sebanyak kurang dari 0.01%.
Traffic and Engagement
Pada hasil dari analisa diatas
dapat diketahui bahwa grafik pengunjung yang visit kedalam website kemdikbud.go.id
terjadi fluktuasi dengan adanya penurunan dan kenaikan pengunjung secara
berkala. Terakhir pada tanggal 4 Mei 2017 terjadi penurunan yaitu pengunjung
sebanyak 254,304. Kenaikan tajam pengunjung terjadi pada 1 Mei 2017 yaitu
sebanyak 428,371 pengunjung sedangkan penurunan pengunjung terjadi paling
banyak pada tanggal 23 April 2017 yaitu sebanyak 154,883 pengunjung.
Dari hasil data diatas dapat
dilihat bahwa pada website ini total pengunjungnya sebanyak 7.018M, lalu hasil
untuk banyaknya netizen yang share informasi pada website kemdikbud.go.id
banyak yang dilakukan lewat handphone dengan presentasi sebanyak 51.09%
sedangkan pada komputer/pc sebanyak 48.91%. Dan rata-rata durasi pengunjung
yang visit website kemdikbud.go.id sebanyak 5:38 menit, rata-rata halaman yang
di visit oleh netizen pada website sebanyak 4.36 dan presentasi pengunjung pada
website ini sebanyak 46.23%.
Geography
Pada tabel diatas menunjukkan
wilayah pengunjung yang visit ke website kemdikbud.go.id yaitu terbanyak berada
di Indonesia yaitu sebanyak 97.52% sedangkan posisi selanjutnya ditempati oleh
United States 0.59%, Singapore 0.53%, United Kingdom 0.2% dan terakhir
ditempati oleh Netherlands yaitu sebanyak 0.11%.
Audience Interest
Banyaknya pengunjung yang
tertarik pada website kemdikbud dilapisi berbagai aspek yaitu yang tertinggi di
tempati oleh untuk hal kepentingan lain-lain yaitu 84.7%, kedua lebih tertarik
untuk kepentingan people and society yaitu sebanyak 7.00% dan terendah pada
computer and electronics yaitu sebanyak 1.27%.
Marketing Mix
Pada marketing mix disini
menghitung jumlah situs yang meninjau website kemdikbud.go.id yaitu sebanyak
3.432M tinjauan. Tetapi tinjauan ini dilatar belakangi oleh berbagai macam
aspek dan yang tertinggi itu adalah organic search sebesar 40.03% dan kedua
oleh Direct sebesar 37.28% dan terendah ditepati oleh Display Ads yaitu 0.09%
dan Paid Search yaitu 0%.
Social dan Reffering Social Pages
Hasil diatas menunjukan bahwa
banyaknya pengunjung yang visit ke kemdikbud.go.id lewat referensi social
sebanyak 130,000 pengunjung.
Pada hasil diatas menunjukkan
bahwa banyak social network yang mereferensikan website kemdikud yang paling
banyak ada di facebook yaitu 72.26% dan di posisi terendah dilakukan pada
social network instagram yaitu sebanyak 0.37% dan lain-lain sebanyak 0.26%.
Jadi, hasil dari analisis
ketiganya menunjukkan bahwa website yang paling populer dikunjungi oleh netizen
adalah website kemdikbud.go.id sedangkan rata-rata waktu visit netizen, jumlah halaman
yang dikunjungi netizen, presentasi pengunjung yang meninggalkan website
terbanyak berada pada website dikti.go.id.
Untuk menentukan model TQM(Total
Quality Management) mana yang cocok diimplementasikan di ketiga website
pendidikan instantsi pemerintah tersebut kita harus mengetahui
pengertian-pengertian dari setiap model yang ada pada TQM. Selain pengertian
kita juga harus tahu bagaimana penerapan model tersebut apakah sesuai dengan
website yang kita analisis jika sesuai pada salah satu model TQM baik
pengertian maupun tujuan atau penerapannya maka ketiga website tersebut
termasuk kedalamnya.
Pada analisis
saya ketiga website tersebut termasuk ke dalam model TQM(Total Quality Management)
ISO 9000. Karena, bersumber dari pengertian ISO itu sendiri yaitu badan standar dunia yang dibentuk untuk meningkatkan
perdagangan internasional yang berkaitan dengan perubahan barang dan jasa.
Dan ISO 9000 mencakup dasar-dasar
sistem manajemen kualitas dan spesifikasi terminologi dari Sistem Manajemen
Mutu (SMM). Dan menurut tujuan dari Fandy Tjiptono dan Anastasia Diana
(2002) menyatakan bahwa tujuan utama dari ISO 9000 adalah:
1. Organisasi harus mencapai dan mempertahankan kualitas produk atau jasa yang dihasilkan, sehingga secara berkesinambungan dapat memenuhi kebutuhan para pengguna (costumer).
2. Organisasi harus memberikan keyakinan kepada pihak manajemennya sendiri bahwa kualitas yang dimaksudkan itu telah dicapai dan dapat dipertahankan.
3. Organisasi harus memberikan keyakinan kepada pihak costumer bahwa kualitas yang dimaksudkan itu telah atau akan dicapai dalam produk atau jasa yang dijual.
TQM dapat
diterapkan dalam kegiatan akademik khususnya dalam rangka penerapan SPM
internal. Dalam artikelnya,“The Quality Revolution in Education,” John Jay
Bonsting memaparkan prinsip TQM melalui empat pilarnya.
Pertama
prinsip hubungan sinergis, Kedua pengembangan yang
berkelanjutan dan evaluasi diri, Ketiga system sebagai proses yang sedang
berjalan, dan Keempat prinsip kepemimpinan Hubungan sinergitas. Berdasarkan prinsip ini
organisasi harus focus pada supliernya dan pelanggannya.
Artinya semua
elemen dalam kinerja terlibat kerja tim dan kolaborasi merupakan hal yang
penting. Kita tidak lagi melihat pendidikan sebagai entitas yang
terpisah. Saat ini menurut Bonsting sudah bukan waktunya lagi berbicara
pendidikan hanya masalah guru dan murid tetapi harus dikaitkan dengan orang
banyak oleh karenanya dalam konsep TQM pendidikan menekankan pada hubungan
yang sinergis antara supplier dan customer.
Penerapan model
TQM yang tepat untuk ke tiga webiste pendidikan yang dikelola oleh pemerintah yaitu :
Ketiga website termasuk ke dalam ISO 9000 karena
menerapkan prinsip manajemen, yaitu :
1. Customer Focus ( perhatian pada pelanggan )
2. Leadership(kepemimpinan)
3. Involvement of People(perlibatan banyak orang)
4. Process approach to management(pendekatan
manajemen proses)
5. System approach to management (Pendekatan system
ke manajemen)
6. Continual Improvement (Perbaikan yang
berkelanjutan)
7. Factual approach to dicision making ( Pengambilan
keputusan berdasarkan fakta)
8. Mutually beneficial supplier relationship
(Hubungan pemasok yang saling menguntungkan)
Ketiga website termasuk kedalam prinsip manajemen karena perhatian pada
pelanggan salah satu dari prinsipnya. Website ini dibuat sebagai tempat
penampung aspirasi masyrakat dan sebagai bantuan pendidikan kepada masyarakat.
Selain itu, website ini juga melibatkan banyak orang karena dalam satu website
pendidikan ini tidak hanya ada satu informasi yang dibahas melainkan banyak
informasi mengenai pendidikan, mulai dari beasiswa, pengaduan bagi siswa, guru,
orangtua dan masih banyak lagi.
Website ini juga termasuk kedalam perbaikan yang berkelanjutan artinya
memperbaiki semua sistem pendidikan di Indonesia yang bermasalah karena tidak
semua daerah dapat dijangkau oleh satu pemerintah pusatnya maka dibuatlah
website untuk segala macam pengaduan setelah itu nantinya akan di proses oleh
pemerintah. Pengaduan dalam segala macam bentuk yaitu pengaduan tentang pungli,
bullying, kebanjiran dan lain sebagainya. Dan keputusan apa yang diambil itu
berdasarkan fakta yang telah di dapat dari apa yang disampaikan masyarakat
kedalam website tersebut.
Hal ini menciptakan adanya hubungan yang saling terkait antara pemerintah
dengan masyarakat demi terciptaya pendidikan yang maju ke arah yang lebig baik
di Indonesia.
PENUTUP
1. Kesimpulan
Berdasarkan data yang sudah dianalisis diatas dari ketiga
website tersebut yaitu http://www.dikti.go.id,
http://disdik.jakarta.go.id, http://www.kemdikbud.go.id melalui
SimiliarWeb maka kemdikbud.go.id merupakan website yang populer dari ketiganya
karena pada kemdikbud.go.id total pengunjung yang visit ke website tersebut
lebih banyak dari dikti.go.id dan disdik.jakarta.go.id sedangkan jika dilihat
dari hasil analisis rata-rata waktu visit oleh pengunjung, jumlah halaman yang
dikunjungi dan presntasi pengunjung
yang meninggalkan website yang paling besar ada pada
dikti.go.id dapat
diketahui semakin banyak pengunjung yang meninggalkan website dalam waktu
singkat maka semakin tinggi pula persentase bounce rate-nya. Jika semakin kecil
persentase bounce rate-nya maka semakin bagus website-nya. Dan jika semakin besar nilai
pages/visit-nya maka informasi yang dimuat oleh website tersebut sangat menarik
untuk dibaca oleh pengunjung.
Maka dapat kita ketahui bahwa
dikti.go.id walaupun total pengunjungnya sedikiti tetapi website tersebut juga
menang 3 point lebih banyak dari kemdikbud.go.id yang berada pada posisi kedua
pada hasil analisis rata-rata waktu
visit oleh pengunjung, jumlah halaman yang dikunjungi dan presntasi pengunjung yang meninggalkan website
yang paling besar. Lalu, selanjutnya diikuti oleh website
disdik.jakarta.go.id yang berada pada urutan ketiga.
Dengan adanya diurutan ketiga mungkin
disdik hanya mencakup suatu wilayah tertentu yaitu jakarta berbeda dengan
kemdikbud.go.id dan dikti.go.id yang bersifat global. Dan penerapan model TQM
pada ketiga website pendidikan instantsi pemerintah tersebut berlandaskan pada
pengertian,tujuan dan metode dari setiap model TQM tersebut.
Tujuan utama Total
Quality Management adalah perbaikan mutu pelayanan secara terus-menerus,
sehingga harus dilaksanakan secara terus-menerus. Dasar pemikiran perlunya TQM
sangatlah sederhana, yakni bahwa cara terbaik agar dapat bersaing dan unggul
dalam persaingan global adalah dengan menghasilkan kualitas yang terbaik.
Selain syarat-syarat pelaksanaan TQM dalam suatu
perusahaan adalah:
1. Memberikan kepuasan kepada pemilik, pemasok, karyawan, dan para pemegang saham, memiliki wawasan jauh ke depan dalam mencari laba dan memberikan kepuasan.
2. Menciptakan kondisi di mana para karyawan aktif berpartisipasi dalam menciptakan keunggulan mutu.
3. Setiap perusahaan/organisasi harus secara terus meneurus melakukan perbaikan mutu produk dan pelayanan sehingga dapat memuaskan para pelanggan.
4. Ciptakan kepemimpinan yang berorientasi pada bawahan dan aktif memotivasi karyawan bukan dengan cara otoriter sehingga diperoleh suasana kondusif bagi lahirnya ide-ide baru.
5. Fokus utama ditujukan pada proses, baru menyusul hasil.
6. Rela memberikan ganjaran, pengakuan bagi yang sukses dan mudah memberikan maaf bagi yang belum berhasil/berbuat salah.
7. Setiap keputusan harus berdasarkan pada data, baru berdasarkan pengalaman/ pendapat.
8. Program pendidikan dan
pelatihan hendaknya menjadi urutan utama dalam upaya peningkatan mutu.
9. Setiap langkah
kegiatan harus selalu terukur jelas sehingga pengawasan lebih mudah.
2. Saran
Diperlukannya kelengkapan
perbandingan antara website yang satu dengan lainnya seperti harus banyaknya
referensi lain yang membandingkan ketiga website tersebut mungkin bisa lebih
dari 3 aspek. Selain itu juga perlu banyak tambahan penjelasan yang lebih rinci
terhadap analisis website ini dan penjabaran alasan tentang model TQM yang
dipakai ketiga website ini harus lebih kritis dan rinci untuk menentukannya.
DAFTAR PUSTAKA