DEA GUSTRIARIN M
11115621
A. ISD sebagai salah satu MKDU
Menghadapi
masalah-masalah dalam penyelenggaraan tridarma perguruan tinggi, demikian pula
untuk memenuhi tuntutan masyarakat dan Negara, maka diselenggarakan
program-program pendidikan umum. Tujuan pendidikan umum di perguruan tinggi
adalah :
1.
Sebagai
usaha membatu perkembangan kepribadian mahasiswa agar mampu berperan sebagai
anggota masyarakat dan bangsa serta agama
2.
Untuk
menumbuhkan kepekaan mahasiswa terhadap masalah masalah dan kenyataan social
yang ada di dalam masyarakat Indonesia
3.
Memberikan
pengetahuan dasar kepada mahasiwa agar mereka mampu berpikir secara
interdisipliner, dan mampu memahami pikiran para ahli dalam berbagai ilmu
pengetahun sehingga memudahkan mereka dalam berkomunikasi.
Jadi,
pendidikan umum yang mengembangkan kepribadian mahasiswa pada dasarnya berbeda
dengan mata kuliah bantu yang lain. Demikian juga berbeda dengan pendidikan
keahlian yang dapat mengembangkan keahlian mahasiswa dalam bidang atau disiplin
ilmunya.
Ilmu
sosial dasar adalah salah satu mata
kuliah dasar umum yang merupakan mata kuliah wajib yang diberikan di
perguruaan tinggi negeri maupun swasta. Bertujuan semata-mata sebagai salah
satu usaha yang diharapkan dapet memberikan bekal kepada mahasiswa untuk dapat
peduli terhadap masalah-masalah social dilingkungan dan dapat memecahkan
permasalahan tersebut menggunakan pendekatan ilmu social dasar.
Secara
khusus mata kuliah dasar umum bertujuan untuk menghasilkan warga Negara sarjana
yang :
1.
Berjiwa
Pancasila sehingga segala keputusan serta tindakannya mencerminkan pengamalan
nilai-nilai pancasila dan memiliki nilai intergritas kepribadian yang tinggi
2.
Taqwa
terhadap Tuhan yang Maha Esa, bertindak sesuai ajaran agama dan memiliki rasa
toleransi
3.
Memiliki
wawasan komprehensif dan pendekatan integral didalam menyikapi permasalahan
kehidupan baik social, politik maupun pertahanan Negara
4.
Memiliki
wawasan budaya yang luas tentang kehidupan bermasyarakat
Þ
Latar
Belakang, Pengertian dan Tujuan ISD
Latar
belakang diberikannya ISD adlah banyaknya kritik yang ditujukan pada system
pendidikan kita oleh sejumlah para cendikiawan, terutama sarjana pendidikan,
social dan kebudayaan. System pendidikan yang diraskan masih berbau colonial
dan masih merupakan warisan system pendidikan pemerintahan belanda. Ternyata
sekarang masih dirasakan banyaknya tenaga ahli yang berpengetahuan keahlian
khusus dan mendalam, sehingga wawasannya sempit.
Pendidikan
tinggi diharapkan dapat menghasilkan sarjana-sarjana yang mempunyai seperangkat
pengetahuan yang terdiri atas.
1.
Kemampuan
Akademis, adalah kemampuan untuk berkomunikasi secara ilmiah, baik lisan maupun
tulisan, menguasai peralatan analisis, maupun berpikir logis,kritis,sistematis,
dan analiti serta mampu menawarkan alternative pemecahannya
2.
Kemampuan
Professional, adalah kemampuan dalam bidang
profesi tenaga ahli yang bersangkutan
3.
Kemampuan
Personal, adalah kemampuan kepribadian. Dengan kemampuan ini para tenaga ahli
diharapkan memiliki pengetahuan sehingga mampu menunjukkan sikap, dan tingkah
laku serta memiliki pandangan yang luas dan kepekaan dari berbagai masalah yang
dihadapi oleh masyarakat Indonesia
Dengan
seperangkat kemampuan yang dimiliki lulusan perguruan tinggi diharapkan menjadi
sarjana yang cakap, ahli dalam bidang yang di tekuninya serta mau dan mampu
mengabdikan keahliannya untuk kepentingan masyarakat Indoneisa dan umat manusia
pada umumnya.
Sebagai
salah satu mata kuliah umum, ISD bertujuan membantu kepekaan wawasan pemikiran
dan kepribadian mahasiswa agar memperoleh wawasan pemikiran yang lebih luas.
Tegasnya Ilmu social dasar adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan
pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan
untuk mengkaji gejala-gejala social agar penalaran mahasiswa terhadap lingkungannya
dapat ditingkatkan.
Ilmu
pengetahuan dikelompokan dalam 3 kelompok besar yaitu :
1.
Ilmu-Ilmu
Alamiah
2.
Ilmu-Ilmu
Social
3.
Pengetahuan
Budaya
Kehidupan
manusia sebagai makhluk social selalu dihadapkan kepada berbagai masalah social
yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan. Yang membedakan masalah social
dengan masalah lainnyaadalh bahwa masalah social selalu ada kaitannya dengan
hubungan-hubungan manusia itu terwujud. Masalah social menurut masyarakat
adalah segala sesuatu yang menyangkut kepentingan umum sedangkan menurut para
ahli adalah suatu kondisi atau perkembangan yang terwujud dalam masyarakat yang
berdasarkan atas studi,mempunyai sifat yang dapat menimbulkan kekacauan
terhadap kehidupam warga masyarakat secara keseluruhan.
Contoh
pedagang kaki lima. Menurut definisi umum, pedagang kaki lima bukan masalah
social karena merupakan upaya mencari nafkah untuk kelangsungan hidupnya, dan
pelayanan bagi warga masyarakat pada taraf ekonomi tertentu. Sebaliknya para
ahli perencenaan kota menyatakan pedagang kaki lima sebagai sumber kekacauan
lalu lintas dan peluang kejahatan. Lesile (1974) bahwa masalah social adalah
suatu kondisi yang mempunyai pengaruh kepada kehidupan sebagian besar warga
masyarakat sebagai sesuatu yang tidak diinginkan atau tidak disukai,oleh karena
itu dirasakan perlunya untuk diatasi atau diperbaiki.
B.
Penduduk, Masyarakat dan Kebudayaan
Penduduk,
Masyarkat dan Kebudayaan adalah konsep-konsep yang pertautannya satu sama lain
sangat berdekatan.Penduduk adalah pengertian luas diartikan sebagai sekelompok
organisme sejenis yang berkembang biak dalam suatu daerah tertentu. Masyarakat
adalah suatu kesatuan kehidupan social manusia yang menempati wilayah
tertentu,yang keteraturannya dalam kehidupan sosialnya telah dimungkinkan karena
memiliki pranata social yang telah menjadi tradisi dan mengatur kehidupannya.
Kebudayaan merupakan hasil budi daya manusia, ada yang mendefinisikan sebagai
semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat. Hubungan antara masyarakat dan
kebudayaan, ini merupakan dwi tunggal, hubungan dua yang satu dalam arti bahwa
kebudayaan merupakan hasil dari suatu masyarkat, kebudayaan hanya akan bisa
lahir, tumbuh dan berkembang dalam masyarakat.
Þ
Penduduk
dan Permasalahannya
Malthus(1978)
mengemukakan adanya dua persoalan pokok, yaitu bahwa bahan makanan adalah
penting untuk kehidupan manusia dan nafsu manusia tidak dapat ditahan. Berlipat
gandanya penduduk itu dari deret ukur, sedangkan berlipat gandanya bahan
makanan menurut deret hitung, sehingga pada suatu saat akan timbul
persoalan-persoalan yang berhubungan dengan penduduk. Oleh karena itu,penduduk
di dunia itu bertambah karena kelahiran lebih besar dari kematian, sehingga
tingkat kelahiran lebih besar dari tingkat kematian. Ini disebabkan karena
manusia sebagai mahkluk hidup akan selalu berusaha agar mempunyai keturunan dan
memperjuangkan hidupnya untuk dapat hidup panjang dan ini sering dikenal dengan
teori alam tentang pertumbuhan penduduk.
Þ
Dinamika
Penduduk
Dinamika
penduduk menunjukkan adanya factor perubahan dalam hal jumlah penduduk yang di
sebabkan oleh adanya pertumbuhan penduduk. Penduduk bertambah tidak lain karena
adanya unsure lahir, mati, datang dan pergi dari penduduk itu sendiri. Unsur
penentu dalam pertambahan penduduk adalah tingkat fertilitas dan tingkat
mortalitas. Apa itu fertilitas dan mortalitas?
ü Fertilitas adalah
tingkst pertambahan anak yang dihitung dari jumlah kelahiran setiap seribu
penduduk dalam satu tahun.
ü Mortalitas
adalah jumlah kematian pertahun perseribu penduduk
Þ
Komposisi
Penduduk
Sensus
penduduk yang diadakan 10 tahun sekali oleh pemerintah kita, bukan hanya
menghitung jumlah penduduk saja tetapi juga mendata tentang umur penduduk,jenis
kelamin penduduk, tongkat pendidikan penduduk, jenis mata pencaharian dan
sebagainya. Dengan mengetahui komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin
dapat dibuat suatu piramida penduduk.Golongan laki laki ada disebelah kiri dan
golongan perempuan ada di sebelah kanan. Bilamana berdasarkan komposisinya piramida
penduduk dibedakan atas :
Ø Penduduk
Muda yaitu penduduk dalam pertumbuhan, alasannya lebih besar dan ujungnya
runcing, jumlah kelahiran lebih besar dari jumlah kematian
Ø Piramida
Penduduk Tua yaitu piramida penduduk yang menggambarkan penduduk dalam kemunduran,
ini menunjukan bahwa penduduk usia muda jumlahnya lebih kecil dobandingkan
dengan penduduk dewasa. Disini angka kelahiran lebih kecil dari kematian hal
ini menjadi masalah, sebab memungkinkan penduduk akan musnah.
Þ
Persebaran
Penduduk
Kecenderungan
manusia untuk memilih daerah yang subur untuk tempat tinggalnya, terjadi sejak
pola hidup masih sangat sederhana. Daerah semacam inilah yang kemudian
berkembang menjadi daerah perkotaan, daerah tempat pemerintahan, daerah
perdagangan dan sebagainnya. Prinsip tempat tinggal mendekati tempat bekerja
yang secara langsung atau tidak, menimbulkan ketidakseimbangan penduduk
ditiap-tiap daerah. Sehingga terjadi daerah yang berpenduduk padat. Dari
prinsip itulah kemudian terjadi perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah
lain.
Þ
Perkembangan
dan Perubahan Kebudayaan
Kebudayaan
selalu dimiliki oleh setiap masyarakat. Kebudayaan itu merupakan keseluruhan
ari pengetahuan manusia sebagai mahkluk social, yang digunakan untuk
menginterprestasikan dan memahami lingkungan yang dihadapi, untuk memenuhi
segala kebutuhannya serta mendorong terwujudnya kelakuan manusia itu sendiri.
Atas dasar itulah para ahli mengemukakan adanya unsure kebudayaan yang umumnya
di perinci menjadi 7 unsur yaitu :
1.
Unsur
religi
2.
Sistem
kemasyarakatan
3.
System
peralatan
4.
System
mata pencaharian hidup
5.
System
bahasa
6.
System
pengetahuan
7.
Seni
Kebudyaan memiliki 3 wujud, yaitu :
1.
Wujud
sebagai kompleks dari ide, gagasan, norma, peraturan dan sejenisnya.
2.
Kebudayaan
sebagai suatu kompleks aktivitas kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat
3.
Kebudayaan
sebagai benda hasil karya manusia
Tidak
ada kebudayaan yang statis, setiap perubahan kebudayaan mempunyai dinamika,
mengalami perubahan. Perubahan itu akibat dari perubahan masyarakat yang
menjadi wadah kebudayaan tersebut.
Kebudayaan Hindu dan
Budha
Pada
abad ke-3 dan ke-4 agama hindu masuk ke Indonesia khususnya ke pulau jawa.
Perpaduan antara kebudayaan setempat dengan kebudayaan Hindu yang berasal dari
India itu berlangsung luwes dan mantap. Sekitar abad ke-5, ajaran budha atau
budhisme masuk ke Indonesia, khususnya ke pulau jawa. Agama budha dapat
dikatakan berpandangan lebih maju dari pada hinduisme. Walaupun demikian, kedua
agama itu di Indonesia, khususnya pulau jawa tumbuh dan berkembang dengan
damai.
Kebudayaan Islam
Pada
abda ke-15 dan ke-16, agama islam telah dikembangkan di Indonesia, oleh para
pemuka-pemuka Islam yang disebut wali songo. Titik sentral penyebaran agama
islam pada abad itu berada di pulau jawa. Masuknya agama islam ke Indonesia,
teristimewa ke pulau jawa berlangsung dalam suasana damai. Ketika kejayaan
majapahit mulai surut, berkembanglah Negara-negara pantau yang dapat merongsong
kekuasaan dan kewibawaan Majapahit yang berpusat pemerintahan di pedalaman. Di
daerah daerah yang belum amat terpengaruh oleh kebudayaan hindu, agama islam
mempunyai pengaruh yang mendalam dalam kehidupan penduduk di daerah yang
bersangkutan. Agama islam berkembang pesar di Indonesia dan menjadi agama yang
mendapat penganut sebagian besar penduduk Indonesia. Dengan begitu, agama islam
memberi saham yang besar bagu perkembangan kebudayaaan dan kepribadian bangsa
Indonesia.
Kebudayaan Barat
Unsur
kebudayaan yang juga member warna terhadap corak lain dari kebudayaan dan
kepribadian bangsa Indonesia. Awal kebudayaan barat masuk ke Negara tercinta
ini ketika kaum kolonialisme menggedor masuk ke Indonesia terutama belanda yang
menjajah Indonesia selama 350 tahun. Dalam kurun waktu itu juga dikota-kota
pusat pemerintahan terutama di Jawa, Sulawesi Utara dan Maluku berkembang dua
lapisan social. Lapisan pertama terdiri dari kaum buruh. Lapisan kedua adalah
kaum pegawai. Akhirnya masih harus disebut pengaruh kebudayaan eropa yang masuk
juga kedalam kebudayaan Indonesia ialah agama katolik dan kristem protestan.
Kebudayaan dan
Kepribadian
Berbagai
penelitian antropologi budaya menunjukkan, bahwa terdapat korelasi diantara
corak-corak kebudayaan dengan corak-corak kepribadian anggota-anggota
masyarakat, secara garis besar. Opini umum juga menyatakan bahawa kebudayaan
suatu bangsa adalah cermin dari kepribadian bangsa yang bersangkutan. Nilai dan
kaidah berisikan harapan-harapan masyarakat, perihal perilaku yang pantas.
Suatu kaidah misalnyakaidah hokum memberikan batas-bats pada perilaku
seseorang, batas-batas tersebut menjadi suatu “aturan permainan” dalam
pergaulan hidup. Sebaliknya segala yang berbda dari corak kebudayaan mereka,
dianggap rendah, aneh , kuramg susila, bertentangan dengan kodrat alam, dan
sebagaiannya. Contoh : Di Indonesia pada umumnya, apabila seorang wanita hamil
tidak mempunyai suami ia adalah profil seseorang yang telah melanggar adat dan
norma masyarkat pada umumnya. Akan tetapi jika contoh tersebut terjadi di
Negara Barat atau neegara komunis mungkin dianggap biasa saja, itu karena
system kaidah orang-orang barat dan komunis membenarkan kebiasaan tingkah laku
seperti itu.
Pranata Sosial dan
Institusionalisasi
Untuk
menjaga agara hubungan antar anggota masyarakat dapat berjalan sesuai dengan
yang diharapkan, maka di dalam masyarakat dibedakan adanya ; cara atau “usage”
(kebiasaan) atau “folkways”; tata kelakuan atau “mores”, dan adat istiadat
“costom”. Usage menunjukkan pada suatu bentuk perbuatan, kekuatan mengikatnya
sangat lemah bila dibandingkan folkways. Folkways diartikan sebagai perbuatan
yang berulang-ulang dalam bentuk yang sama, yang diikutinya kurang berdasarkan
pelikiran dan mendasarkan pada kebiasaan atau tradisi yang diterjemahkan dengan
kebiasaan. Mores diikuti tidak hanya secara otomatis kurang berpikir, tetapi
karena dihubungkan dengan suatu keyakinan dan perasaan yang dimiliki oleh
anggota masyarakat. Costom atau adat istiadat adalah tata kelakuan yang kekal
dan kuat integritasnya dengan pola-pola perilaku masyarakat. Norma-norma
tersebut setelah mengalami proses tertentu pad akhirnya akan menajdi bagian
tertentu dari lembaga kemasyarakatan. Proses tersebut dinamakan proses
institusionalisasi, yaitu suatu proses yang dilewati oleh norma kemasyarakatan
yang baru untuk menjadi bagian dari salah satu lembaga kemasyarakatan, sehingga
norma tersebut oleh masyarakat diterima, dihargai dan kemuadian di patuhi dalam
mengatur kehidupan sehari-hari.
Dr.
Koentjaraningrat membagi lembaga social kemasyrakatan menjadi 8 macam yaitu:
1.
Pranata
yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan kehidupan kekerabatan atau Domestic
Institutions
2.
Pranata
yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk mata pencaharian hidup atau
Economic Institutions
3.
Pranata
yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan ilmiah manusia atau Scientific
Institutions
4.
Pranata
yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan atau Edutcational
Institutions
5.
Pranata
yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan ilmiah , menyatakan rasa keindahan dan
rekreasi atau Aesthetic and recreational Institutions
6.
Pranata
yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk berhubungan dengan Tuhan atau
alam gaib (Religious Institutions)
7.
Pranata
yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk mengatur kehidupan
berkelompok atau bernegara (Political Institutions)
8.
Pranata
yang bertujuan mengurus kebutuhan jasmaniah manusia atau Cosmetic Institutions
A.
STUDI
KASUS
Indonesia
merupakan salah satu negara terpadat di dunia yang mempunyai penduduk yang
sangat banyak. Kepadatan penduduk semakin meningkat di beberapa kota besar
negara Indonesia terutama di ibukota negara Indonesia yaitu jakarta yang memang
adalah kota terpadat di Indonesia. Jakarta merupakan ibu kota indonesia
yang banyak menarik pendatang dari dalam negeri maupun luar negeri.
Jakarta pun merupakan pusat pemerintahan, pusat bisnis dan keuangan. Tak heran
jika kota ini terpadat karena banyaknya transmigran yang bertransmigrasi ke
kota Jakarta. Begitu juga masyarakat yang melakukan urbanisasi dari desa ke
kota Jakarta.
Dengan
jumlah dan persentase penduduk perkotaan yang semakin besar dan semakin padat
tersebut tentu akan menambah “beban hidup” perkotaan yang semakin berat
sehingga menimbulkan berbagai permasalahan yang semakin kompleks di
bidang-bidang sosial-ekonomi, sosial-budaya, politik-pemerintahan, ketertiban
dan keamanan, dan sebagainya. Diantara berbagai permasalahan tersebut yang
menonjol diantaranya adalah yang berhubungan dengan kemiskinan perkotaan yang
meliputi kondisi, karakteristik, kebijakan sarana-prasarana lingkungan, dan
aspek-aspek lainnya yang terkait
Jumlah
penduduk yang terus bertambah tentunya memerlukan tempat tinggal, sedangkan lahan
yang tersedia sangat terbatas. Terbatasnya lahan untuk mendirikan tempat
tinggal menyebabkan harga rumah atau mungkin lahan untuk membangun rumah
menjadi sangat mahal. Bagi masyarakat yang tidak mampu membeli rumah di tengah
kota dengan harga mahal memaksa mereka untuk mendirikan rumah di bantaran
sungai atau dipinggir rel kereta api. Pembangunan pemukiman di bantaran sungai
jelas mengganggu ekosistem sungai. Masyarakat yang tinggal di sana selalu
membuang sampah rumah tangga mereka ke sungai, seperti sampah plastik, kertas,
limbah organik dan anorganik hingga kotoran manusia. Sampah yang dibuang
terus-menerus ke dalam sungai mengakibatkan terjadinya pendangkalan sungai. Ini
adalah masalah yang serius, karena volume air yang dapat ditampung sungai akan
menurun, sedangkan volume air terus meningkat, misalnya pada saat musim hujan.
Karena sungai tak mampu lagi menampung air tersebut, akhirnya sungai pun meluap
dan mengakibatkan banjir diarea pemukiman sekitar bantaran kali dan bahkan
lebih luas lagi. Dampak yang sama juga ditmbulkan dari pembangunan pemukiman
yang terus menerus di perkotaan. Kebutuhan lahan untuk membangun tempat tinggal
bagi masyarakat yang terus bertambah mengakibatkan daerah resapan air semakin
berkurang. Hal ini menyebabkan banyak air yang tidak dapat masuk ke tanah.
Selain itu banyak sampah yang menumpuk di drainase air serta got yang
mengakibatkan air menjadi tersumbat dan tidak bisa mengalir dengan lancar. Semua
itu merupakan dampak yang akibatkan karena padatnya jumlah penduduk.
Sumber : http://paraaaaaah.blogspot.co.id/2014/10/pengertian-penduduk-dan-kebudayaan.html
Opini
:
Menurut
pendapat saya selaku warga negara Indonesia, lonjakan penduduk yang semakin naik
harus segera diatasi dan di sorot, hal itu juga sebaiknya disadari oleh kita
sendiri bahwa membeludaknya penduduk juga membawa kerugian kepada kita. Permasalahan
secara garis besar terjadi karena urbanisasi, angka kelahiran lebih besar dari
angka kematian dan tidak terlaksananya program pemerintah seperti KB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar